LATAR BELAKANG SEJARAH DENINTELDAM XII/TANJUNGPURA
Sejarah berdirinya Deninteldam XII/Tanjungpura tidak terpisah dari Kelahiran Kodam XII/Tanjungpura yang terbentuk dari jiwa dan semangat Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, karena Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam rangkaian sejarah perjuangan nasional. Untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baru berdiri tersebut, para pejuang Kalimantan Barat membentuk beberapa wadah perjuangan. Sehingga pada 2 Februari 1950 dibentuk Sub Territorium I Kalimantan Barat (STMI Kalbar) yang berkedudukan di Pontianak di bawah pimpinan Mayor Firmansyah, selanjutnya mengalami perubahan menjadi Brigade “A“ Sub Territorium I Kalbar, berubah lagi menjadi Brigade “G“Sub Territorium I Kalbar, kemudian menjadi Resimen Infanteri 20 Territorium VI /Tpr.
Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor KPTS-185/7/1958 tanggal 17 Juli 1958 Resimen Infanteri 20 Territorium VI/Tanjungpura berubah menjadi Kodam Kalimantan Barat dengan panglima pertama Letkol inf Soeharto dan pada tanggal 12 Desember 1960 Komando Daerah Militer Kalimantan Barat dirubah menjadi Komando Daerah Militer XII /Tanjungpura.
Pemrakarsa
Dalam pembentukan organisasi Satuan-satuan di Kodam XII/Tanjungpura merupakan kebijakan dan strategi dari pimpinan TNI-AD dan Kodam XII/Tanjungpura guna menyikapi situasi dan kondisi keamanan nasional terutama di wilayah Prov. Kalimantan Barat dan Prov. Kalimantan Tengah. Situasi gejolak keamanan nasional ditandai dengan munculnya pemberontakan-pemberontakan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan latar belakang situasi keamanan nasional saat itu pada hakekatnya pembentukan Deninteldam XII/Tanjungpura merupakan bagian dari konsolidasi dan validasi dalam organisasi TNI AD dalam kebijakan strategi pertahanan dan keamanan nasional guna mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Proses Pembentukan
Satuan Deninteldam XII/Tanjungpura pertama kali terbentuk pada tahun 1979 s.d 1980 dengan nama Balak Inteijen (Laksus) kemudian pada tahun 1980 s.d 1985 berubah nama menjadi Deninteldam XII/Tanjungpura dengan wilayah operasi di wilayah Prov. Kalimantan Barat dan pada tahun 1984 berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor: Skep/11/XII/1984 tanggal 19 Desember 1984 dalam rangka perampingan organisasi Angkatan Darat, maka Kodam XII/Tanjungpura di likwidasi menjadi Korem 121/Alambhana Wanawai yang berkedudukan di Pontianak di bawah Kodam VI/Tanjungpura di Prov. Kalimantan Timur, sehingga pada tahun 1985 satuan Deninteldam XII/Tanjungpura berubah menjadi Ton Intelrem 121/Abw Dam VI/Tanjungpura dan pada tahun 2000 satuan Ton Intelrem 121/Abw Dam VI/Tanjungpura berubah nama kembali menjadi Tim Intelrem 121/Abw Dam VI/Tanjungpura hingga terbitnya Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor: Perkasad/17/V/2010 tanggal 27 Mei 2010 tentang Pembentukan Kodam XII/ Tanjungpura.
Dengan dibentuknya kembali Kodam XII/Tanjungpura secara langsung satuan Intelijen di wilayah Kodam XII/Tanjungpura mengalami perubahan kembali dari Tim Intelrem 121/Abw Dam XII/Tpr menjadi Deninteldam XII/Tpr dengan wilayah operasi meliputi Prov. Kalimantan Barat dan Prov. Kalimantan Tengah.
Kondisi Awal
Pada bulan Mei tahun 2010 Satuan Deninteldam XII/Tpr menempati Eks. Kantor Tim Intelrem 121/Abw Dam XII/Tanjungpura di Jln. Adi Sucipto Km. 5.5 Kec. Sungai Raya Kab. Kubu Raya dipimpin oleh Letkol Inf Harnoto dengan jumlah personel 18 orang anggota dan pada bulan Pebruari tahun 2012 pada masa kepemimpinan Letkol Inf Zulkifli satuan Deninteldam XII/Tpr berpindah kantor dan menempati kantor baru Eks. Pomdam XII/Tpr di Jln. Jend. Sudirman No. 11 Kota Pontianak.
Perkembangan Organisasi
Secara umum satuan Intelijen di Wilayah Kalimantan mengalami beberapa perubahan disebabkan upaya reorganisasi di tubuh TNI AD, perubahan tersebut sebagai berikut :
1. Balak Intelijen Kodam XII/Tpr 1979-1980
2. Deninteldam XII/Tpr 1980-1985
3. Ton Intelrem 121/Abw Dam VI/Tpr 1985-2000
4. Tim Intelrem 121/Abw Dam VI/Tpr 2000-2010.
5. Deninteldam XII/Tpr 2010 sampai dengan sekarang.
Sejak terbentuknya satuan Deninteldam XII/Tpr telah mengalami 23 kali pergantian pejabat Dandeninteldam XII/Tpr sampai dengan saat ini, antara lain sebagai berikut :
1. Masa Balak Intelijen tahun 1979-1980
- Letkol Inf Monang Siburian (1979-1980)
2. Masa Deninteldam XII/Tanjungpura tahun 1980-1985
a. Letkol Inf R.R Kalalo (1980-1982)
b. Letkol Inf Baisoeni, ZA (1982-1984)
c. Letkol Inf Fahrur Rozi (1984-1985)
3. Masa Ton Intelrem 121/Abw tahun 1985-2000
a. Lettu Inf Abdul Rachman (1985-1988)
b. Lettu Inf DJ. Sitepu (1988-1990)
c. Lettu Inf Mulyadi (1990-1994)
d. Lettu Inf Agus Subaryanto (1994-1996)
e. Lettu Inf Aris Zulkarnaen (1996-1997)
f. Lettu Inf Christian Parlindungan (1997-2000)
4. Masa Tim Intelrem 121/Abw tahun 2000-2010
a. Kapten Inf Aris Supono (2000-2003)
b. Lettu Inf Christian Parlindungan (2003-2004)
c. Kapten Inf Bambang Irawan (2004-2005)
d. Kapten Inf Baginta Bangun (2005-2007)
e. Kapten Chb Agus Tri Hartono (2007-2009)
f. Kapten Inf Aris Supono (2009-2010)
g. Kapten Inf Wahyudi Amri (2010)
5. Masa Deninteldam XII/Tanjungpura tahun 2010 s/d sekarang
a. Letkol Inf Harnoto (25-05-2010 s.d 28-04-2011)
b. Letkol Inf Zulkifli (28-04-2011 s.d 08-01-2013)
c. Letkol Kav Andi Wijaya, S.E (08-01-2013 s.d 07-01-2014)
d. Letkol Chb Y.P. Simamora (07-04-2014 s.d 29-05-2015)
e. Letkol Cpl Dedi Kurnia Harahap (29-05-2015 s.d 22-12-2015)
f. Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto (22-12-2015 s.d sekarang)
Tugas OMP (Operasi Militer Perang)
Pada tahun 1981 Operasi penangkapan PGRS/Paraku yaitu dengan tertangkapnya Gembong PGRS/Paraku bernama Philif di Gunung Daldo Benua Martinus Kapuas Hulu.
Pada tahun 1983/1985 melaksanakan Operasi Timtim
Pada tahun 1986 melaksanakan Operasi Penangkapan sisa-sisa PGRS/Paraku di daerah Paloh Kabupaten Sambas
Pada tahun 1993/1994 melaksanakan Operasi Timtim.
Pada tahun 2002-2003 melaksanakan Operasi Pamlih di Aceh.
Pada tahun 2010-2015 melaksanakan Operasi Intelijen Pengamanan Perbatasan Kalbar-Serawak.
(red)